Horenso atau horinso (dari Bahasa Jepang “ホウレンソウ”) adalah sayuran yang dimakan daunnya, dari genus Spinacia. Di Indonesia dapat dijumpai di supermarket dan kadang dikenal sebagai spinach (dari bahasa Inggris), berbeda dengan bayam (Amaranthus) yang banyak dikenal di Indonesia sebagai “spinach”. Horenso biasanya tidak cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia karena cepat berbunga sehingga tidak menumbuhkan banyak daun.
Spinacia sering dipakai dalam masakan Eropa dan wilayah Laut Tengah. Daunnya yang muda dapat dimakan mentah dan dijadikan salad. Dalam masakan India, sayur jenis Spinacia ini sering dimasak dalam palak paneer dengan “paneer” (semacam keju), atau aloo palak dengan kentang.
Sama seperti bayam, spinacia yang dipanasi berulang-ulang bisa berbahaya untuk anak di bawah 6 bulan. Untuk orang yang lebih dewasa, biasanya tidak ada masalah. Pemanasan berulang-ulang mengoksidasi kandungan besi di dalam daun sehingga ketersediaannya menurun dan dapat meracuni tubuh.
Walaupun sering disebut “bayam,” sebetulnya Spinacia berbeda dengan bayam yang dikenal. Rasanya pun berbeda.
Tidak jelas asal usul kerancuan ini, tetapi penerjemahan tulisan “spinach” dalam film kartun “Popeye” menjadi ‘bayam’ memopulerkan kerancuan ini. Penerjemahan itu sendiri dari sudut pandang ilmu gizi tidak terlalu salah karena keduanya sama-sama kaya akan besi dan spinach bukanlah sayuran yang populer di Indonesia.
Spinach diketahui juga diterjemahkan sebagai bayam Jepang (asal-usulnya tidak jelas) dan spinasi (bahasa Belanda: spinazie).